Pengolahan sampah basah menjadi kompos
Jumat, 21 Januari 2011
Sampah sudah diakui sebagai salah satu problem kota-kota besar
seperti Surabaya. Sampah basah adalah salah satunya. Perlu diketahui,
sampah basah atau sampah organik adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini
dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.
Setiap individu di kota menghasilkan sampah 0,50-0,65 kg per orang per hari, dengan kepadatan 200 kg/m3 (Mubiar Purwasasmita, Pikiran Rakyat tanggal 2 April 2005).
Sampah
basah dapat menimbulkan polusi. Terutama polusi udara. Sampah basah
dapat menimbulkan ambu gak enak yang bisa mengganggu. Terkadang sampah basah mengeluarkan cairan yang
dapat mengotori lingkungan di sekitar sampah. Selain itu, tumpukan
sampah basah dapat menimbulkan tanah longsor yang berbahaya terutama
pada musim hujan.
Ada
banyak jumlah sampah basah di Surabaya, ini terbukti dari menumpuknya
sampah basah di TPS-TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di Surabaya. Namun,
seringkali orang mengolah sampah basah dengan cara yang kurang baik,
seperti membakarnya. Karena jika sampah basah diolah dengan cara
dibakar, maka akan menimbulkan polusi yang memang sudah banyak terdapat
di Surabaya. Padahal, sampah basah merupakan jenis sampah yang mudah
didaur ulang. Salah satu caranya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk
organik. Kita bisa mengambil banyak sekali manfaat, diantaranya adalah
:
1. Mengurangi jumlah sampah, terutama sampah basah di Surabaya
2. Menyuburkan tanaman-tanaman dengan pupuk organik hasil
pengolahan, sehingga dapat mengurangi polusi serta mengurangi efek
Rumah Kaca dan Pemanasan Global.
pengolahan, sehingga dapat mengurangi polusi serta mengurangi efek
Rumah Kaca dan Pemanasan Global.
3. Menghasilkan barang produksi yang bisa menghasilkan keuntungan
yang cukup banyak, sehingga dapat menambah penghasilan kota.
yang cukup banyak, sehingga dapat menambah penghasilan kota.
4. Menghasilkan pupuk yang murah sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menanam tanaman.
menanam tanaman.
PENGOLAHAN SAMPAH BASAH MENJADI KOMPOS
Untuk
mengubah sampah basah menjadi kompos, sebenarnya bukanlah pekerjaan
yang bisa dibilang sulit. Awalnya, sampah basah dimasukkan ke keranjang
takakura susun -sebuah kotak plastik seperti krat soft drink. Di dalam
keranjang itu sudah ada kompos. Perbandingan antara kompos dengan
sampah baru adalah 1:1. Tinggal ditambah sekam, sampah basah tersebut
dibiarkan selama dua hari agar terurai.
Setelah
dua hari, isi keranjang itu dimasukkan mesin giling khusus. Hasil
penggilingan tersebut dikumpulkan dalam sebuah ruang. Nah, di dalam
ruang itu, proses komposisasi berlangsung. Tiap dua hari sekali,
tumpukan sampah yang telah digiling tersebut digeser. Perjalanan dari
hasil gilingan hingga menjadi kompos siap pakai selama 14 hari.